Kamis, 11 Juli 2013

PROLOG KEMATIAN (Kisah Nyata)


“PROLOG KEMATIAN”
Kisah Nyata
 
Setiap pagi sebelum subuh saya sudah biasa bercinta dengan sang pencipta manusia…. Tuhan yang Maha Segalanya… entah bercinta dipagi buta itu suatu pelarian atau sungguh-sungguh bercinta, saya tak mampu mendefinisikannya karena saya bukan ahli teori, yang jelas saya penikmat sejati…. apapun yang terjadi saya nikmati…. luar biasa dampaknya bahagia nan ceria, pengalaman hidupku mencintai yang belum kita punya maupun yang merasa kita punya itu bohong belaka, itu menurut saya pribadi, yaaa… maaf-maaf saja… lain pohon lain buahnya, lain orang lain jalan hidupnya, jalan hidup itu misteri bagi saya namun sangat pasti bagi Sang Pencipta Tuhan yang Maha Bisa…. Demi Tuhan saya percaya takdir dari-Nya, maka saya tak mampu mendifinisikan bercinta dengan-Nya, yang jelas pendapat saya ini tidak bohong karena hanya orang gila yang tidak percaya pada Sang Pencipta….!!!

Your messageeeeeeeeeee… suara sms dari handphone membuyarkan tafakurku kepada-Nya, otomastis tangan saya bergerak menyambar handphone dan membaca sms, dilayar tertulis…. innalillahi… kata awal dalam sms itu jelas khabar duka, sahabat saya tanpa pamit mencuri start menuju surga, sore masih tertawa-tertiwi dalam forum chatting malam menjelang pagi dia meloncat kealam gaib menyambut panggilan-Nya…. maaf Man…gw duluan menghadap-Nya….. saya yakin dia berucap begitu, walaupun saya tidak tahu apa yang sebenarnya dia ucapkan, karena yang tahu ucapannya ya…sesama gaib, saya masih hidup didunia nyata, jadi tidak bisa mendengar ucapannya… hanya suatu kebiasaan dari orang tua saya…. berprasangka baiklah kepada Tuhan agar kehidupanmu juga baik, Tuhan berfirman Aku menurut prasangka hamba-Ku”.  Alhamdulillah… ilmu prasangka baik memudahkan hidup menjernihkan hati menerangkan pikiran….byaaarrr…. pikiran seterang matahari, pikiran saya optimis dia dalam perjalanan kesurga dengan tiket kebaikan ahlak selama hidup didunia, pasti diijinkan-Nya…. Walaupun airmata tetap memaksa keluar namun saya masih mampu menarik bibirku keatas tanda senyum setengah ceria, sehingga tanda duka kebagian setengah juga… adilkan ?! Saya selalu ingat pesan orang tua “sak madyo (secukupnya)” dalam hidup selalu berpikir dan bertindak secukupnya (sak madyo).  Atas nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang… maaf sahabat… saya gak bisa datang dalam pemakamanmu karena hari minggu ini sudah ada acara menikahkan sahabatku yang lain, karena sahabat yang nikah sudah mengundangku dua minggu yang lalu, sedangkan kau memberi undangan kematian baru dua menit yang lalu, sesuai urutan saya datang kepernikahan dulu yaaa…. saya mendatangi pemakamanmu juga gak bakalan kau hidup lagi, yang jelas kau pasti mendengar ucapan ihlasku ini plus doa yang saya panjatkan pada-Nya, dipagi buta sepertiga malam terakhir ini saya kirim menu lengkap untukmu “ Quran Surat Yasin, Al-Waqia’ah, Al-Kahfi dan Al-Fath” saya baca sebagai penghantarmu menghadap kepelik Ruh…. Tuhan Yang Maha Segalanya.

Allahhuakbar…. senyum ceriamu menerawang masuk dalam Qolbuku, para malaikat berseragam putih bersih memeluk dan menggendongmu, manja nian kau ini…. senyummu membuat iri, perpisahan jiwa dan ragamu sangat nikmat sang jiwa tidak merusak raga, semua itu karena ketaatanmu beribadah kepada Sangpencipta Tuhan Yang Mahabisa, maaf airmata dalam doaku ini bukan airmata cengeng karena terkenang masa indah persahabatan kita waktu hidup dialam fana dunia, tapi ini airmata pemadam api neraka jika ada api yang kurang ajar mau menyakitimu…. airmataku siap memadamkan atas ijin-Nya….!!!

“Jika engkau tidak bisa berbaik sangka kepada-Nya lantran keindahan sifat-Nya,
berbaik sangkalah kepada-Nya lantaran karunia-Nya kepadamu.
Bukankah Dia selalu berbuat baik kepadamu
dan mencurahkan berbagai karunia ?!”

Limpahan karunia datang dari sisi Dzat Yang Maha Mengalahkan.
Oleh karena itu, semua yang berbenturan dengannya pasti hancur  “Sebenarnya Kami melemparkan yang hak kepada yang bathil, lalu yang hak itu menghancurkannya. Maka dengan serta-merta yang bathil itu lenyap” (QS.21:18)  

……..Innalillahi wa’innalillahi roji’in……
…….kami adalah milik Tuhan dan kepada Tuhan kami kembali……
————————————————————————————————-
 ”MINGGU CERIA  MINGGU KELABU”
Hari Minggu tanggal 29 Januari 2012, bagiku sungguh minggu ceria…. namun juga minggu kelabu…  keajaiban hidup atau hidup yang ajaib…?!
Ceria dihari minggu itu sudah saya tunggu selama setahun, dalam waktu 12 bulan saya berusaha makcomblangi (menjodohkan) dua sahabat saya, logikanya tidak mungkinlah dia bisa bersatu dalam pelaminan karena keduanya itu sahabat karip waktu, selalu jalan bersama, nonton bersama, yang tidak bersama hanya waktu tidur dan mandi saja karena lain jenis dan jelas bukan muhrim-nya.

Dengan berbagai cara rayuan pulau logika dari mulut saya selalu nyerocos rayuan yang lojik demi membangun keluarga sakinah tanpa capek-capek pacaran, begitu saya menjelaskan kepada mereka berdua, karena mereka orang yang lojik dan pintar……  jelas lebih pintar dari saya melihat index pendidikan mereka berdua diatas saya, maka diterimalah argumentasi saya yang ilmiah dan relegi, akhirnya ditentukan hari bahagia pernikahan dihari minggu yang disebut ceria… deal saya sangat bahagia bisa terjadi pernikahan dihari minggu ceria..!!!

Dihari minggu itu pula dengan waktu yang sama, tanpa undangan terlebih dahulu kepadaku sahabat waktu di SMP meninggal dunia tanpa ada tanda-tanda terlebih dahulu, 3 minggu sebelum meninggal dia bergurau ceria dengan saya dalam acara reuni, kondisi waktu itu super sehat tanpa ada sedikitpun penyakit yang mematikan seperti jantung, kanker, ginjal dan lain-lain, guraunya pun tetap seperti waktu SMP ceria ger-geran cengengesan, kok yaaa dadakan tanpa pamit langsung puuufff…. nyawanya meninggalkan raganya, kata keluarganya sore hari masih sendai gurau dengan ceria dengan istri, malamnya…. maak… hleesss…. nyawanya hilang…. waktu saya dapat sms atas kejadian tersebut…. mak plek kliyeng-kliyeng kepalaku…. saya sangat kuuaaageet… tak terasa airmata saya mengalir deras mengiringi suara serakku membaca ayat-ayat Quran untuknya, hari minggu itulah yang disebut minggu kelabu…!!!

Apa bedanya ceria dan kelabu ?  orang bilang ceria itu senang, riang, gembira, suasana cerah dan lain-lain…. sedangkan kelabu itu susah, dukacita, sial, tidak beruntung, dan lain-lain kebalikan dari ceria…. hal tersebut dalam ilmu tasawuf disebut hukum hasbab atau hukum kausalitas atau hukum sebab akibat. Dalam ilmu tasawuf juga ada hukum Tajrid yaitu bersandar penuh pada Tuhan yang Maha Segalanya, tidak ada istilah sebab-akibat, adanya hanya ; “dari Tuhan kembali ke Tuhan ……Innalillahi wa’innalillahi roji’in…” saya yakin jika kita bisa mengaplikasikan ilmu tasawuf yaitu ilmu hati maka hidup akan tenang tidak mudah panik, tidak mudah gundah, marah, kecewa dan lain sebagainya, yang ada hanya kebahagiaan karena sandaran kita hanya Tuhan Yang Maha Segalanya… tidak akan terpengaruh dengan minggu ceria maupun minggu kelabu, karena yakin hari itu hanya sebuah nama untuk tanda, saya tidak akan mengisi hari dengan istilah yang menjebak diri sendiri dengan kata-kata senang dan susah, ceria dan kelabu, semua tanda hari akan terisi kebesaran-Nya…. Tuhan Maha Segalanya maka hari-hari kita adalah hari-hari bahagia menjalankan perintah-Nya…. sesuai firman-Nya…. “Aku ciptakan jin dan manusia hanya untuk taat kepada-Ku”……   

Wahaaaiii ahli tasawuf ajarkan saya untuk belajar hanya bersandar kepada Tuhan Yang Maha Segalanya……!!!

“Hanya pada-Mu, aku menyembah dan hanya pada-Mu, aku mohon pertolongan”

“Tuhanku, alangkah besar kelembutan-Mu terhadap diriku, padahal betapa dungunya diriku. Alangkah besar-Nya rahmat-Mu kepadaku,
padahal betapa buruknya perbuatanku”

“Tuhanku, alangkah dekatnya Diri-Mu kepadaku…
dan alangkah jauhnya diriku dari-Mu”

“Mahasuci Enkau Ya Tuhanku, segala pujian hanya untuk-Mu”


………………..Aaaaammiiiiin……………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar