Minggu, 07 Juli 2013

Awali dengan Niat


Segala aktivitas Anda dalam kehidupan awali dengan niat. Empat huruf yang terangkai menjadi satu kata yaitu niat adalah kekuatan yang luar biasa untuk mewujudkan cita-cita. Tanpa niat cita-cita Anda tidak akan tercapai.
Niat itu harus diikuti dengan perbuatan. Niat tanpa diikuti perbuatan itu bukan niat, tapi lamunan yang hanya berandai-andai. Banyak yang tidak bisa membedakan antara niat dan lamunan sehingga cita-citanya tidak tercapai. Niat itu harus diikuti dengan action dan diawali dengan perencanaan, pengkordinasian, serta pengontrolan untuk melihat apakah hasilnya sesuai perencanaan atau tidak?
Niat itu satu sistem yang berkesinambungan dari awal sampai akhir. Rangkaian kegiatan yang terencana dan diyakini pasti sukses. Itulah empat huruf satu kata yang berkekuatan luar biasa. Bisa kita sebut sebagai kata sakti karena kita berniat saja Tuhan sudah kasih pahala.
Niat yang bagaimana Tuhan kasih pahala?
Niat yang terencana dan langsung action yaitu niat yang bersungguh-sungguh direncanakan dan dijalankan.  Sabda Nabi Muhammad, “Setiap amal perbuatan itu tergantung niat nya. Setiap orang mendapatkan pahala sesuai niatnya

Ilustrasi : Pada zaman dahulu ada seorang penjahat yang telah membunuh 99 orang. Dia ingin sekali taubat, niatnya sangat kuat untuk taubat. Lalu dia menemui seorang kyai untuk bertanya bagaimana cara taubat dan apakah Tuhan mau mengampuninya?
Kyai yang ditemui penjahat mengatakan. “Dosamu tidak bisa diampuni. Sudah terlalu besar dosamu, kau tega membunuh 99 orang sebanyak asma’ul khusna (nama Tuhan).” Mendapat jawaban hinaan dari Kyai tersebut, penjahat langsung menusuk ulu hati Kyai dengan belatinya yang tajam sambil mengatakan, karena dosa saya tidak mungkin terampuni atas perbuatan yang telah saya lakukan  membunuh 99 orang sebanyak nama Tuhan. Sekalian dosaku saya tambah satu agar lebih dari 99 nama Tuhan. Korbannya ya kamu ini Kyai.  Matilah sang Kyai, penjahat tersebut membunuh 100 orang.
Penjahat meninggalkan mayat Kyai yang dibunuhnya dengan puas. Namun penjahat tersebut tidak putus asa untuk mencari kyai lainnya dengan niat yang kuat bersungguh-sungguh mau tobat, mau bertanya bagaimana cara bertaubat.

Di suatu desa terpencil di tengah hutan, penjahat bertemu seorang kyai. Sang penjahat lalu menanyakan perihal niatnya yang ingin bertaubat, “Saya telah membunuh 100 orang. Apakah dosa saya bisa diampuni Tuhan?.”
Jawab kyai, “Bisa.!!! Tuhan itu Maha Pengampun.” Penjahat tersebut senang sekali mendengar jawaban kyai.
Lalu penjahat bertanya lagi, “Bagaimana cara taubatnya ?”
Jawab Kyai, “Mintalah ampunan pada Tuhan dan jangan mengulangi perbuatan jahatmu lagi. Maka kamu bisa bersih dari dosa. Tuhan itu Maha Pengampun. Dia pasti menerima taubatmu yang bersungguh-sungguh dengan niat yang kuat.”



Sang penjahat sangat bahagia atas pengetahuan cara bertaubat yang diperoleh dari kyai. Dia langsung taubat dengan niat tidak akan berbuat jahat lagi. Kemudian penjahat yang sudah bertaubat tersebut pamit Kyai, dia mau pulang untuk mengambil pakaiannya dan pindah ke rumah kyai agar bisa berguru ilmu agama. Dia lalu pergi ke tempat sarang penjahat, tempat di mana dia tinggal dan berkumpul dengan para penjahat.
Di tengah perjalanan, penjahat yang telah tobat tersebut mati dibunuh temannya. Dalam kematian tersebut, Ruh atau nyawanya diperebutkan oleh malaikat penjaga neraka dan malaikat penjaga sorga. Dua malaikat tersebut berdebat. Malaikat penjaga neraka berargumentasi bahwa waktu hidupnya dia telah membunuh 100 orang, maka dia pantas untuk dimasukkan ke neraka. Lalu malaikat penjaga sorga pun beragumentasi bahwa dia telah bertaubat dan mati dalam ketaubatan yang bersungguh-sungguh.
Karena kedua malaikat tersebut sama-sama kuat argumentasinya, maka kedua malaikat menghadap Tuhan untuk meminta keputusan siapa yang benar?
Tuhan pun mengambil keputusan yang bijaksana. Kedua malaikat tersebut disuruh mengukur jarak tempat penjahat tersebut mati. Apakah dia lebih dekat ke tempat maksiat (sarang penjahat) atau lebih dekat ketempat (rumah) kyai. Jarak yang lebih dekat itulah yang benar.
Setelah kedua malaikat tersebut mengukurnya, hasilnya jarak antara tempat penjahat meninggal lebih dekat dengan rumah Kyai. Maka, penjahat tersebut diterima taubatnya dan ditempatkan di surga.

Ilustrasi tersebut menegaskan bahwa taubat itu yang pertama dan utama adalah niat yang sungguh-sungguh. Segala perbuatan atau pekerjaan, awali dan perkuat dengan niat terlebih dahulu. Maka sukses dan pertaubatan sudah ditangan Anda…..

Tuhanku, Kau telah menyebut diri-Mu dengan sifat lembut dan belas kasih terhadapku sejak sebelum adanya kelemahanku ini. Apakah kini Kau tolak diriku dari kedua sifat-Mu itu telah nyata adanya kelemahan dan kebutuhanku ini ?

Tuhanku, jika timbul dariku kabaikan maka itu semata karena karunia-Mu, dan Kau berhak untuk menuntut syukur dariku. Sebaliknya, jika timbul diriku keburukan, maka itu semata karena keadilam-Mu, dan Kau berhak untuk menuntut pertanggung jawabanku.

Tuhanku, bagaimana Kau kembalikan kepadaku urusanku sendiri, padahal Kau telah menjaminku. Bagaimana aku akan kecewa, padahal Kau yang mengasihiku ?
(Ibnu Atha’illah)